Tanggerang – Sistem elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK) penerimaan pupuk subsidi dan Kartu Tani diterapkan Kementerian Pertanian (Kementan) untuk meningkatkan ketepatan sasaran penyalurannya. Mendukung hal ini, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) mengerahkan mahasiswanya untuk mendampingi petani dalam menginput E-RDKK. Kegiatan ini sekaligus sebagai Praktek Kerja Lapangan (PKL) mahasiswa PEPI.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) menegaskan, sesuai Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) Nomor 49/2020, pupuk bersubsidi diperuntukkan bagi petani yang telah bergabung dalam kelompok tani yang menyusun Elektronik Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (e-RDKK).
Untuk itu, Mentan SYL menginstruksikan jajarannya untuk merapikan gerak lini di hilir subsidi pupuk. “Tahun 2021, kita benar-benar awasi terutama lini tiga dan empat atau dari distributor ke agen, di kecamatan dan desa. Kalau bisa jalan di sini, ketersediaan pupuk bersubsidi terpenuhi,” tegas Mentan SYL.
Ia pun berharap jumlah petani yang bisa memperoleh pupuk bersubsidi akan semakin banyak. Pastinya petani yang berhak mendapatkan pupuk bersubsidi itu petani yang sudah tercatat di e-RDKK sesuai pengajuan yang diterima Kementan dari usulan pemerintah daerah.
Sejalan dengan hal tersebut, Kepala BPPSDMP, Dedi Nuryamsi mengatakan bahwa pendataan penerima pupuk sudah sesuai dengan rencana definitif kebutuhan kelompok (e-RDKK).
“Jadi dimulai dari tingkat Desa lanjut ke Kecamatan. Kemudian di Kecamatan data kebutuhan pupuk itu dimasukkan ke dalam mesin dan divalidasi dengan nomor induk kependudukan yang kita dapat dari Ditjen Dukcapil Kemendagri. Jadi penerima pupuk sudah tepat sasaran,” ujar Dedi.
Ditambahkannya penyusunan validasi data sesuai e-RDKK juga dibantu oleh penyuluh dan kelompok tani di tiap daerah, sehingga penyediaan, distribusi dan pengawasan bisa dilakukan secara langsung oleh masyarakat.
“Intinya adalah penyuluh bersama-sama dengan kelompok tani dari bawah menyusun e-RDKK kebutuhan pupuk subsidi ini yang dilanjutkan ke Dinas Pertanian Kabupaten Kota terus ke Provinsi kemudian baru ke Kementan,” tegasnya.
Rita Herawati selaku Koordinator BPP Sukatani menyambut baik pelaksaan Praktek Kerja Lapang (PKL) mahasiswa PEPI.
“Tak hanya dampingi Petani untuk input e-RDKK, nantinya mahasiswa tersebut akan kami libatkan dalam kegiatan penyuluhan. Tidak hanya itu saja mahasiswa tersebut akan ikut dalam kegiatan proses pembelajaran melalui percontohan pengembangan model usaha tani bagi Pelaku Utama dan Pelaku Usaha yang terdapat diantaranya pembuatan dodol di Kecamatan sukatani”, ujar Rita.
424 total views