Kementerian Pertanian (Kementan) dibawah komando Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo terus mendorong generasi muda milenial untuk penerapan smart farming sangat penting untuk meningkatkan produktivitas pertanian.
“Karena pertanian saat ini dan ke depannya dihadapkan dengan tantangan besar yakni perubahan iklim dan pandemi Covid-19. Penerapan smart farming dapat memberikan efisiensi biaya dan waktu produksi, peningkatan kualitas dan skala usaha, serta mitigasi iklim melalui penggunaan sumberdaya alam secara bijak,” tegas Mentan Syahrul.
Menguatkan statement Mentan, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mengatakan “Pertanian modern dengan teknologi smart farming merupakan sistem yang terdapat keterkaitan erat antar subsistem, mulai dari hulu hingga hilir, yang didukung oleh tenaga kerja dan lembaga pendukung unggulan”, ujarnya.
Smart farming didefinisikan sebagai sistem pertanian berbasis teknologi yang dapat membantu petani meningkatkan hasil panen secara kuantitas dan kualitas. Di antaranya adalah Smart Green House, fertigasi berbasis Internet of Things (IoT), Unmanned Aerial Vehicle (UAV), dan The Normalized Difference Vegetation Index (NDVI) image processing.
Dalam mengembangkan smart farming, Serba farm menggandeng Politeknik Kementerian Pertanian Polbangtan/PEPI. Seperti diketahui bersama, Politeknik Enjiniring Pertanian (PEPI) merupakan unit pelaksana pendidikan vokasi yang konsen pada mekanisasi pertanian. Salah satu inovasi yang telah dihasilkan oleh mahasiswa juga dosen PEPI irigasi tetes otomatis yang diberi nama Pepi smart farming gen1. Alat tersebut diciptakan sebagai system irigasi berbasis otomatis pada tanaman hortikultura yang dimodifikasi bekerja secara efektif yang disesuaikan dengan kebutuhan tanaman sehingga dapat menghemat air.
Rahmat Anasiru, Ketua Prodi Tata Air Pertanian PEPI mengungkapkan peran mahasiswa dalam mendukung smart farming ini telah berjalan. “Tentunya dengan adanya dukungan dari pelaku usaha pertanian ini dapat membantu dalam pengembangan smart farming khususnya di wilayah BSD ini yang merupakan daerah perkotaaan.Selain itu, dengan adanya sinergitas dengan pelaku usaha pertanian ini membantu mahasiswa dalam mengembangkan karir sebagai wirausaha pertanian” tambahnya.
Pada kesempatan berbeda, Hadi Saputra Founder Serba Farm mengungkapkan sinergitas ini merupakan bukti nyata dari peran pemerintah dalam mewujudkan pertanian yang lebih baik, hal ini juga sejalan dengan praktisi dari Serba Farm yang bergerak dibidang usaha pertanian organik. “Pertanian organik merupakan bisnis dengan peluang pasar yang besar. Saat ini Serba Farm sudah bekerjasama dengan investor, perbankan, institusi pendidikan, Kementan, Kemenko Perekonomian, korporasi, pemilik lahan, pemerintah daerah, masyarakat adat dan lain-lain,” katanya.
Selain itu Serba Farm juga membuka peluang kerjasama yang fokus pada pengembangan pendidikan melalui penyediaan lokasi praktik kerja lapang, tugas akhir dan pelatihan atau sertifikasi. Serba Farm juga siap menampung kualifikasi fresh graduate dari perguruan tinggi mitra,” tambah Hadi Saputra.
285 total views