Tingkatkan Skill Petani MIlenial, Politeknik Enjinering Pertanian Manfaatkan Kemajuan Teknologi

Untuk mewujudkan sumberdaya manusia (SDM) dengan skill yang mumpuni, Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia sebagai salah satu pelaksana  pendidikan vokasi dibawah Kementerian Pertanian bersama dengan Balai Penelitian Agroklimat dan Hidrologi (Baliklimat) memberikan pelatihan pemanfaatan drone dalam meningkatkan skill dan kualitas pembelajaran. 

Tujuan pelatihan tersebut yakni memberikan kualitas pembelajaran berbasis teknologi dalam meningkatkan kompetensi generasi milenial pertanian sebagai pilot drone yang nantinya menjadi seorang yang terlatih dan mahir dalam penggunaannya. Adanya kegiatan tersebut tentunya sebagai upaya menciptakan petani professional melalui pendidikan vokasi pertanian. 

Sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo untuk melibatkan generasi milenial  dalam pembangunan pertanian  dimana generasi milenial memiliki ciri berpikir strategis, inspiratif, inovatif, energik, antusias dan fasih mengadopsi teknologi digital. “3 syarat yang perlu diperhatikan oleh para generasi muda dalam pembangunan pertanian yakni pertama, Frame Academic Intelectual terisi dengan ilmu pertaniannya, kedua management agenda untuk meningkatkan kapasitas dan menambah literasi, ketiga perilaku yang baik dan berkarakter” Ujar Mentan Syahrul.
 
“Frame academic intelectual tidak terbatas lagi sekarang karena dunia terbuka dengan pertumbuhan teknologi dan informatika yang semakin canggih bahkan sekarang orang bisa belajar hanya melalui gadgetnya, jadi modal yang paling penting yang harus dimiliki yakni kemauan dan semangatmu untuk maju,” tegas Mentan Syahrul.

Mentan Syarul juga meminta para generasi milenial mampu terus membawa pertanian di masa depan yang berdaya saing di dalam dan luar negeri baik di sisi hulu maupun hilir dengan meningkatkan managemen pasca sehingga kualitas produk bisa lebih bagus, menciptakan packing yang menarik sehingga harga bisa naik dengan akses pasar yang luas.
“Era mu besok tidak boleh kalah dengan anak- anak Eropa, tidak boleh kalah dengan anak-anak Amerika untuk membuat pertanian yang maju karna tidak ada lagi sekat dimana sains, riset dan teknologi bisa diakses secara terbuka,”tutur Mentan Syahrul.

Sementara itu, Dedi Nursyamsi selaku Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPPSDMP) Kementan mengatakan sesuai arahan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo agar pendidikan vokasi Polbangtan dan PEPI harus terus berinovasi dan membekali mahasiswa dengan pengetahuan, pendidikan karakter hingga keterampilan untuk terjun dalam dunia usaha.

“Untuk menjawab tantangan-tantangan sektor pertanian, banyak program yang diluncurkan oleh BPPSDMP Kementan untuk menyiapkan SDM yang andal. Di antaranya hadir dalam bentuk pelatihan ke luar negeri seperti Taiwan, Jepang dan Korea”, kata Dedi.

Hal senada disampaikan Direktur PEPI, Muharfiza bahwa penggunaan teknologi drone saat ini semakin banyak digunakan terutama dalam bidang pertanian diantaranya pada kegiatan pemetaan lahan, penyiraman bibit, pemupukan, penyemprotan.

Diharapkan mahasiwa PEPI  dapat melakukan pemeriksaan luas tanah secara lebih efisien. Proses ini dilakukan tanpa harus berkeliling mencari titik koordinat.

“Selain itu penggunaan drone juga dapat dimanfaatkan untuk pemetaan bidang tanah secara detail melalui foto udara. Kelebihan penggunaan drone selain menghemat waktu dan biaya juga dapat digunakan pada area yang luas atau sulit diakses” tegas Muharfiza saat memberikan arahan kepada mahasiswa tingkat II. PEPI

 243 total views

Translate »
Accessibility
Open chat
Perlu Bantuan?
Selamat Datang di website PEPI.
Ada yang bisa Kami Bantu?