BANDUNG – Menjelang tahun akademik baru semester genap 2022/2023, peningkatan mutu pelayanan pendidikan tinggi vokasi terus dilakukan Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Kementerian Pertanian.
Sehingga pada tahun ke empat berdirinya PEPI berfokus pada penyusunan Akreditasi Perguruan Tinggi (APT). Akreditasi sendiri memberikan gambaran tingkat kinerja perguruan tinggi yang dijadikan sebagai standar dalam pengembangan dan peningkatan baik dari sisi mutu, efektivitas, efesiensi, dan produktivitasnya.
Upaya peningkatan kualitas mutu perguruan tinggi ini sejalan dengan arahan Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) :
“Kita semua yakin dan percaya bahwa pendidikan vokasi memegang peran penting mencetak SDM pertanian unggul dan professional dan berdaya saing,” kata Syahrul.
Syahrul meyakini bahwa pendidikan vokasi pertanian akan menghasilkan alumni job creator yang mampu menciptakan peluang lapangan kerja serta alumni jobseeker (pencari kerja) yang siap ditempatkan di seluruh lini pembangunan pertanian.
Untuk itu, dirinya juga memberi arahan agar sektor pertanian Indonesia lebih maju, mandiri dan modern lewat peran generasi muda ini.
Senada dengan arahan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi, menambahkan bahwa Ia beserta jajaranya siap mendukung penuh.
“Kami siap support untuk proses akreditasi dan penjaminan mutu, di seluruh UPT pendidikan dan unit kerja yang ada di BPPSDMP,” ujar Dedi.
Sehubungan dengan hal tersebut Kepala Pusat Pendidikan Pertanian (Kapusdiktan) Idha Widi Arsanti menyampaikan
“Politeknik atau Pendidikan Vokasi dibawah Kementerian Pertanian ditujukan untuk menghasilkan SDM yang professional, berjiwa wirausaha, dan SDM yang mempunyai daya saing tinggi”. papar Santi.
Oleh karena itu Kapusdiktan menyampaikan PEPI perlu mempersiapkan Akreditasi Perguruan Tinggi secara baik dan optimal.
“Syarat APT sangatlah banyak dimohon untuk dapat dipenuhi dan diyakini bahwa PEPI mampu memenuhi syarat tersebut” tambah Santi.
Baru-baru ini PEPI menggelar rapat perencanaan pembelajaran semester genap TA 2022/2023 dan persiapan Akreditasi Perguruan Tinggi di Bandung 8-10 Feburari 2023.
PEPI menghadirkan narasumber dari Politeknik Manufaktur Bandung, Suharyadi Pancono yang menjelaskan beberapa hal terkait akreditasi perguruan tinggi.
Suharyadi mengatakan dari banyaknya kegiatan dalam penyusunan APT ada 3 hal yang harus sudah ada dan lengkap yaitu data 3-5 tahun terakhir seperti Data Organisasi Perguruan Tinggi (IPK Mahasiswa, Prestasi Mahasiswa, Kedosenan, Keuangan dan lain sebagainya). Kedua yaitu Dokumen Organisasi berisi pedoman-pedoman, Renstra, Statuta. Ketiga adalah Dokumen dan Bukti-bukti dari Implementasi SPMI Perencanaan APT.
“Disisi lain instrumen yang terkait dengan outcome dan output yang mengkaji tentang pendidikan yaitu Tracer Study Dikti juga diperlukan” jelas Suharyadi.
Sehubungan dengan persiapan tersebut Adi Prayoga selaku Wakil Direktur 1 Bidang Akademik menambahkan beberapa dokumen yang perlu disiapkan PEPI dalam pengunggahan di SAPTO BAN-PT yakni ada 3 dokumen diantaranya adalah Laporan Kinerja Perguruan Tinggi (LKPT) dengan Format Excel dan PDF serta Laporan Evaluasi Diri (LED).
“Tentunya hal ini memerlukan Kerjasama seluruh civitas akademika untuk aling melengkapi kebutuhan-kebutuhan dokumen yang diperlukan dalam pengisian LKPT dan LED seperti penelitian, pengabdian, rekognisi dosen, publikasi karya ilmiah dan lain-lain” tandas Adi.
226 total views