SERPONG – Sebagai Upaya mempersiapkan mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Kementerian Pertanian yang memiliki pengetahuan, sikap disiplin, fisik dan mental serta berwawasan kebangsaaan agar mampu melaksananakan tugas Tri Dharma Perguruan Tinggi dan menanamkan dasar – dasar kepemimpinan dengan tetap mengacu pada tujuan Pendidikan Nasional. PEPI sambut baik hadirnya Korps Resimen Mahasiswa (Menwa) Indonesia.
Menwa sendiri merupakan salah satu kekuatan sipil yang dilatih dan dipersiapkan untuk mempertahankan NKRI sebagai perwujudan Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta (Sishankamrata). Sehingga perannya adalah sebagai wadah dalam sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan peningkatan keikutsertaan dalam upaya bela negara dan penguatan ketahanan nasional.
Sebagaimana Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) yakini kaum milenial yang inovatif dan memiliki gagasan yang kreatif mampu mengawal pembangunan pertanian yang maju, mandiri, modern.
Menurutnya pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepeneur.
“Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru”, tambahnya.
Terpisah Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menekankan pentingnya peran pendidikan vokasi dalam mencetak SDM yang handal karena tonggak utama pembangunan pertanian berada ditangan SDM yang berkualitas.
“Pendidikan vokasi punya peran penting hasilkan petani milenial yang berjiwa entrepreneur. Melalui pendidikan vokasi kita menghubungkan dengan industri-industri agar lulusannya sesuai dengan kebutuhan, dan siap untuk hal-hal yang baru,” jelasnya.
Pimpinan Korps Menwa Indonesianya, Jan Pieter Ate mengatakan Kegiatan menwa dikampus diperuntukkan dalam program pengabdian dalam bela negara. Dirinya mengaku cukup kagum adanya PEPI itu sendiri, dimana mahasiswa berkehidupan di asrama dengan system Pendidikan yang semi militer sehingga diharapkan Menwa ini bisa masuk didalam PEPI untuk membetuk karakter para mahasiswa.
”Saya berharap mereka lebih memiliki integritas dan daya juang untuk bela negawa agar NKRI dapat terjaga.” jelas Jan Pieter Ate.
“Oleh karena itu pentingnya suatu perguruan tinggi membentuk Menwa yang merupakan wadah partisipasi mahasiswa dalam usaha bela negara sebagai perwujudan pelaksanaan hak dan kewajiban setiap warga negara republik Indonesia dalam pertahanan negara dan sebagai perwujudan pelaksanaan hak dan kewajiban setiap warga negara republik Indonesia dalam pertahanan negara dan sebagai tradisi semangat perjuangan dan pengabdian tanpa pamrih dari generasi tentara pelajar/korps Mahasiswa” ujarnya.
Resimen Mahasiswa sendiri adalah salah satu organisasi kemahasiswaan di perguruan tinggi merupakan tradisi semangat perjuangan dan pengabdian tanpa pamrih dari generasi tentara pelajar/korps Mahasiswa.
Direktur PEPI Muharfiza menyambut baik hasil diskusi ini dirinya mengatakan akan segera menindaklanjuti perihal pembentukan Menwa di PEPI.
“Saya rasa organisasi seperti Menwa sangat dibutuhkan di kampus. Kegiatan dalam organisasi Menwa ini dapat menumbuhkan jiwa juang, determinasi, dan semangat positif lainnya. Adanya sikap jiwa juang yang tinggi, mahasiswa akan lebih tangguh dalam menghadapi tantangan dan permasalahan khususnya dalam menghadapi tantangan pembangunan pertanian di era selanjutnya,” tegasnya.
205 total views