Sukseskan Kostratani, Kementan Lakukan Penguatan BPP di Serang Banten

Serang – Kementerian Pertanian (Kementan) terus berupaya mendorong dan mensukseskan gerakan Komando Strategis Pembangunan Pertanian (Kostratani) di seluruh Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) di Indonesia. Tidak terkecuali di Kabupaten Serang, Banten. Gebrakan nyata dilakukan melalui peningkatan peran BPP dan juga kapasitas Penyuluh serta Petani. Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) menekankan pentingnya pembangunan pertanian dengan melibatkan dan menghidupkan peran penyuluh sampai di tingkat kecamatan. “Negara harus hadir di tengah-tengah petani melalui pelayanan yang optimal,” jelas Mentan SYL. Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Dedi Nursyamsi menjelaskan Peran BPP sebagai akan terus diperkuat dan dimaksimalkan fungsinya. “Selain transformasi seluruh BPP menjadi Kostratani, kita juga akan melakukan peningkatan peran BPP dalam meningkatkan kemampuan petani, penyuluh, para eksekutor pertanian di lapangan termasuk petani milenial,” jelas Dedi. Ditegaskannya, peran penyuluh sangat menentukan peningkatan produksi dan kesejahteraan petani serta mentransformasi ilmu pengetahuan untuk pembangunan pertanian berbasis digital atau teknologi 4.0. “Sapras penyuluh itu seperti kendaraan, fasilitas Kostratani yang ada di setiap Balai Penyuluhan Pertanian per kecamatan. Outputnya, peningkatannya sapras ini untuk menjadikan penyuluh berperan produktif dan disertai peningkatan produktivitas komoditas dan tambahan pendapatan petani,” kata Dedi. Salah satu upaya meningkatkan kapasitas Penyuluh Pertanian dan Petani dengan memberikan Bimbingan Teknis yang dilakukan langsung oleh Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI). Dijelaskan Dedi, selain diberikan bimbingan Penyuluh dan Petani juga dilatih dalam hal penyajian data. “Penyuluh merupakan sumber data pertanian yang paling akurat karena penyuluhlah yang paling mengetahui realita di lapangan. Melalui bimtek ini, petani dan penyuluh akan dilatih untuk menginput data-data tersebut melalui laporanutama.pertanian.go.id sehingga nantinya dapat diakses oleh semua pihak”, jelasnya. Anggota DPR RI Nuraini yang turut hadir memberikan apresiasi dalam kegiatan ini, dan menyatakan bahwa Pemerintah telah mengalokasikan dana sekitar Rp 104,2 triliun yang ditujukan untuk mendorong produksi komoditas pangan dengan membangun sarana prasarana dan penggunaan teknologi dalam melaksanakan revitalisasi sistem pangan nasional, dengan memperkuat korporasi petani dan nelayan secara digital. Menurutnya, kemajuan sektor pertanian tersebut bisa dilihat berdasarkan data BPS saat merilis pertumbuhan pertanian pada kuartal 1. Kemudian terjadi peningkatan hebat di kuartal 2, lalu bergerak positif di kuartal 3. Lebih dari itu, sektor pertanian juga mencatatkan satu-satunya sektor yang tumbuh positif untuk Produk Domestik Bruto (PDB). “Menurut saya 2,15 persen itu angka yang sangat menggembirakan karena sekarang kita berada pada situasi pertumbuhan makro ekonomi yang negatif. Hasil tersebut merupakan performance yang luar biasa. Dan buat saya, capian ini menunjukan bahwa kita tidak perlu khawatir dengan ketahanan pangan kita. Saya sangat mengapresiasi capaian ini”, ujar Nuraeni. Selain Nuraeni Anggota DPR RI, hadir pula pada acara ini Agus M Tauhit Kepala Dinas Pertanian Provinsi Banten, Zaldi Dhuhani Kepala Dinas Kabupaten Serang, Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) dan Ketua KTNA Kabupaten Serang.

 770 total views

Translate »
Accessibility
Open chat
Perlu Bantuan?
Selamat Datang di website PEPI.
Ada yang bisa Kami Bantu?