Sebagai upaya peningkatan kualitas sumber daya generasi muda Indonesia, sejumlah kementerian dan lembaga siap bersinergi dalam pengelolaan pendidikan dan pelatihan vokasi non kedinasan.
Akhir minggu lalu, Kementerian Pertanian (Kementan) melakukan rapat koordinasi bersama Kemenko Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK).
Rapat tersebut dilakukan dalam rangka finalisasi penyusunan Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang penyelenggaraan perguruan tinggi oleh kementerian atau lembaga (PTKL), besera Lembaga Pemerintah Non Kementerian (LPNK).
“PTKL ini diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan dunia usaha, dunia kerja, dan lanjutan untuk mendapatkan sertifikat kompetensi sektor masing kementerian lain,” tutur Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.
Sebagaimana tertuang dalam hasil rapat, usulan Kementan terkait Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) yang mengakomodir afirmasi bagi anak petani sudah ditindaklanjuti oleh Kemenko PMK dan Kemendikbudristek.
Sekolah pendidikan pertanian yang kini bernama Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) dan Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) memiliki peran penting dalam menyokong pembangunan pertanian. Sekolah Pertanain di bawah naungan Kementerian Pertanian, mampu melahirkan pelaku- pelaku usaha yang sukses, khususnya dari kalangan milenial. Mereka bukan hanya sekadar mengerti praktik mengenai pertanian, tapi mereka pun menerapkan dalam bisnis usahanya. Sebut saja, Rayndra Syahdan, alumni Polbangtan YoMa yang sukses mengembangkan ternak domba, bahkan kini dipercaya menjadi Direktur BUMDES Termuda di Magelang. Selain itu, ada Arifudin Nurrahmatullah yang sukses dengan maggotnya. Bahkan kini membidik pasar ekspor maggot kering.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi mengatakan bahwa, untuk mendukung regenerasi petani serta untuk meningkatkan kualitas SDM pertanian maka BPPSDMP mengoptimalkan peran pendidikan vokasi dengan memberi kesempatan kepada generasi milenial untuk melanjutkan pendidikannya di sektor pertanian dengan biaya ditanggung oleh pemerintah dalam hal ini Kementan.
“Lulusan Polbangtan dan PEPI akan menjadi qualified job seeker dan qualified job creator yang tentunya akan bermanfaat untuk dirinya sendiri, keluarganya, lingkungan sekitar, bangsa dan negara melalui peran aktifnya dalam pembangunan pertanian,” tuturnya.
351 total views