SERPONG- Kementerian Pertanian melalui Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia terus melakukan terobosan dalam melahirkan generasi petani milenial. Salah satunya melalui gelaran Bimbingan Teknis (Bimtek) dengan tema pembekalan Praktik Kerja Lapang sejak tanggal 31 Mei hingga 4 Juni 2021.
Kegiatan Bimtek kali ini bertujuan untuk memberikan bekal pemahaman kepada mahasiswa sebagai petani milenial pada saat terjun ke lapang baik dalam hal etika maupun pengetahuan alat mesin pertanian (alsintan) dan budidaya pertanian.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa pertanian adalah sektor yang sangat penting, terutama dalam menopang kemajuan ekonomi nasional. “Kita ingin membangun pertanian maju, mandiri, dan modern. Oleh karena itu, kita harus menyiapkan SDM-SDM berkualitas, khususnya petani milenial,” tuturnya.
Sementara Kepala BPPSDMP Dedi Nursyamsi menambahkan untuk mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
“Kita butuh SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul. SDM yang bisa menjadi pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin,” katanya.
Sebanyak 58 mahasiswa PEPI Serpong semester IV dari prodi Tata Air Pertanian,Teknologi Hasil Pertanian dan Teknologi Mekanisasi Pertanian mengikuti bimtek terkait Etika Praktik Kerja Lapang , Budidaya Padi, Jagung dan Kedelai serta Analisis Kelayakan Hasil Usaha Tani .
Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan Andi Saryoko memaparkan pentingnya Praktik Kerja Lapang bagi mahasiswa sebagai sarana penambah pengetahuan dan meningkatkan kompetensi, menjalankan tugas fungsi dan perannya sebagai mahasiswa pertanian guna menyiapkan diri sebagai generasi pembangun pertanian dimasa depan.
“Output dari Bimtek ini harapannya mahasiswa dapat belajar dan bekerja praktis dilingkungan dengan masyarakat. Dengan demikian banyak hal yang dapat dipelajari dan dilakukan bersama masyarakat sehingga Praktik Kerja Lapang dapat digunakan sebagai sarana menerapkan keterampilan dan keahlian yang sudah di dapat selama perkuliahan”Ujar Andi.
Andi pun mengungkapkan bahwa dalam pelaksanan Praktik Kerja Lapang mahasiswa harus tetap menjaga etikanya sebagai mahasiswa yang membawa almamater PEPI. “Tetaplah menjunjung tinggi nilai-nilai dan norma yang berlaku di lingkungan setempat yang memudahkan kita dapat diterima oleh masyarakat. Mahasiswa diwajibkan berperan aktif mengikuti kegiatan yang ada dimasyarakat baik pertanian maupun non pertanian”,tambah Andi.
Temy Indrayanti Wakil Direktur II berharap dengan adanya bimbingan teknis ini mahasiswa dapat memiliki pemahaman dilapang sehingga dapat bertindak membantu perekonomian masyarakat.
”Selain tanggap terhadap teknologi digital, mahasiswa juga harus dapat mengalisa usahatani sehingga memberikan gambaran arah bisnis petani. Oleh karena itu mahasiwa harus cerdas dalam memberikan solusi bagi petani”, tegas Temy.
401 total views