Semarakan PENAS Petani – Nelayan XVI Tahun 2023, Mahasiswa Politeknik Enjiniring Kementan Siap Unjuk Teknologi

SERPONG – Vertikal aeroponik merupakan teknologi pertanian yang diciptakan oleh mahasiswa Politeknik Ejiniring Pertanian Indonesia Kementerian Pertanian yang telah dikembangkan dengan teknologi Internet of Things (IoT) dalam pertanian modern dengan mencakup berbagai aplikasi, seperti pemantauan tanaman, irigasi otomatis, pemantauan lingkungan, pemantauan hama dan penyakit, dan manajemen inventaris.

Vertikal aeroponik memungkinkan pemantauan real-time terhadap kondisi tanaman, seperti kelembaban tanah, tingkat keasaman, dan suhu. Hal ini membantu petani dalam mengambil keputusan yang lebih baik terkait penyiraman, pemupukan, dan perlindungan tanaman.

Teknologi pertanian Vertikal aeroponik tersebut akan ditampilkan menyemarakan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI, di Padang Sumatera Barat (Sumbar) digelar pada 10 hingga 15 Juni 2023.

Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan bahwa salah satu rangkaian kegiatan Penas adalah Gelar Teknologi (Geltek) yang mengangkat tema smart farming untuk mendukung ketahanan pangan nasional. Gelar teknologi tidak boleh seperti biasa, harus naik kelas dengan menunjukan pertanian modern atau smart farming.

Syahrul menekankan bahwa seluruh Eselon I Kementan harus menampilkan produk atau inovasi teknologi pertanian modern sesuai dengan komoditas dan tupoksinya masing-masing serta harus ada keberlanjutannya.

“Saya minta semua harus saling bahu membahu untuk mensukseskan acara Penas XVI ini, khususnya dalam penyambutan Presiden pada acara pembukaan,” pesan Mentan Syahrul.

Sementara itu Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa semua kegiatan Penas XVI harus lebih mandiri dengan mengandalkan petani, mahasiswa, penyuluh, petani milineal, P4S, nelayan dan stake holder pertanian.

“Penas akan menghadirkan ± 40.000 peserta dan Penas merupakan media silaturahmi, sharing pengalaman, teknologi, pemikiran dan ide-ide bagi pertanian ke depan. Pangan sebagai sumber kehidupan, untuk itu kita harus menggenjot pangan dan menjadikan pangan lokal menjadi pangan dunia,” tegas Dedi.

Muharfiza selaku Direktur Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) menyatakan bahwa kegiatan Penas tersebut mengusung tema “Memantapkan Penguatan Potensi dan Posisi Tawar Komoditi Lokal untuk Mewujudkan Kemandirian Indonesia Pangan Lumbung Berkelanjutan Pangan Dunia Menuju 2045”.

Dengan adanya PEPI diharapkan dapat memberi motivasi kepada petani nelayan lainnya, untuk saling berinteraksi dan bersinergi dalam memanfaatkan sumber daya alam pertanian yang tersedia di daerah masing-masing.

“Khususnya untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan terkait perbaikan mutu produksi pertanian dan peningkatan pendapatannya, yang pada gilirannya dapat meningkatkan kesejahteraan keluarga petani nelayan,” harap Muharfiza.

Tujuan dari gelar teknologi dan promosi adalah untuk membahas dan mempromosikan perkembangan terbaru dalam teknologi pertanian serta menjembatani hubungan antara para peneliti, praktisi, dan pemangku kepentingan dalam industri pertanian. Acara semacam ini memberikan kesempatan untuk memperkenalkan teknologi baru yang dapat membantu meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan di sektor pertanian, memperluas jaringan mereka, menjalin hubungan bisnis, dan memperoleh informasi dan pengetahuan yang bermanfaat.

 557 total views

Translate »
Accessibility
Open chat
Perlu Bantuan?
Selamat Datang di website PEPI.
Ada yang bisa Kami Bantu?