Pusdiktan dan PEPI Cetak Duta Alsintan Se-Indonesia

Salah satu program Nawacita Presiden Joko Widodo yaitu peningkatan kapasitas sumber daya manusia (SDM), Kementerian Pertanian yaitu dengan mencetak duta alat mesin pertanian (ALSINTAN). Untuk itu, pemerintah telah melakukan akselerasi guna pertumbuhan ekonomi untuk mengejar kesejahteraan dan kemajuan bersama melalui perbaikan sistem pendidikan Indonesia, terutama melalui revitalisasi pedidikan vokasi yang disesuaikan dengan kebutuhan industri dan perkembangan teknologi serta peningkatan keterampilan pencari kerja dan pekerja melalui pelatihan vokasi dan sertifikasi.

Untuk mempersiapkan kualitas SDM pertanian yang mampu bersaing di pasar kerja, perlu memiliki kompetensi atau keahlian sesuai permintaan pasar yang memiliki pengetahuan (knowledge), keterampilan (skills), dan sikap kerja (attitudes) sesuai dengan standar yang dipersyaratkan serta senantiasa berupaya untuk mengembangkan kompetensinya.

Pada kegiatan Masa Bimbingan Dasar Mahasiswa (MABIDAMA) Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia, senin (05/10), Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa SDM pertanian harus dibentuk dengan karakter yang baik, ucapan yang santun, perilaku yang mencerminkan umat yang beragama, dan berkeahlian profesional serta memiliki rasa kebangsaan yang kuat. Untuk itu, diperlukan pendidikan vokasi yang menggabungkan teori dengan praktik.

Menurutnya, program pendidikan yang diselenggarakan Politeknik Enjinering Petanian Indonesia (PEPI) lingkup Kementan adalah Sarjana Terapan dan Diploma III yang bertujuan untuk memperkuat karakter generasi muda pertanian yang profesional, cerdas, jujur, mandiri, sebagai wirausahawan muda di bidang pertanian.

PEPI yang baru saja melakukan Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB), nantinya akan menjadi duta Alsintan yang berasal dari seluruh Indonesia. Duta Alsintan tersebut berasal dari provinsi Aceh, Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Selatan, Provinsi Jambi, Provinsi Lampung, Provinsi DKI Jakarta, Provinsi Jawa Barat, Provinsi Banten, Provinsi Jawa Tengah, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, Provinsi Jawa Timur, Provinsi Nusa Tenggarara Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur, Provinsi Kalimantan Barat dan Provinsi Kalimantan Timur yang akan menimba ilmu selama tiga tahun kedepan.

“Duta Alsintan tersebut di harapkan dapat membangun daerahnya dengan enjinering pertanian ketika lulus. Mereka harus terampil dalam mengoperasikan Alsintan, teknisi atau kemudian juga sebagai perekayasa sederhana dari alat dan mesin pertanian,”Ujar Idha Widi Arsanti. Dirinya menambahkan, bahwa memasuki dunia digitalisasi atau teknologi adalah suatu keharusan dan harus yaitu semua yang akan menjadi pendamping atau pengawal atau maintenance.

Idha Widi Arsanti juga mengungkapkan, lulusan PEPI akan dibutuhkan oleh banyak petani dan kelompok tani atau perusahaan-perusahaan untuk kemudian menjadi ujung tombak bagi perkembangan teknologi pertanian yang ada di Indonesia. PEPI sudah dirancang dengan lebih banyak praktek dibandingkan dengan teori, seperti menjadi tenaga operator alat mesin pertanian, teknisi maintenance yang terampil, berintegritas dan memiliki jiwa entrepreneur serta berwawasan industri 4.0.

Disisi lain, Pusdiktan dan PEPI juga telah melakukan kerjasama dengan banyak perusahaan-perusahaan Alsintan sehingganya lulusan PEPI juga dapat mengikuti kegiatan kewirausahaan dan langsung berinteraksi dengan program-program utama Kementerian Pertanian dalam hal mensejahterakan masyarakat, petani dan menjadikan sektor yang dominan prioritas di negara Indonesia. Kementan melalui Pusdiktan dan PEPI juga sudah merancang 5 sampai 10 tahun kedepan untuk menghasilkan duta alsintan, yang nantinya akan menjadi manajer terkait dengan alat dan mesin pertanian baik di perusahaan swasta, menjadi ASN atau menjadi wirausaha di bidang pertanian.

 624 total views

Translate »
Accessibility
Open chat
Perlu Bantuan?
Selamat Datang di website PEPI.
Ada yang bisa Kami Bantu?