Bogor – Pendidikan tinggi vokasi perlu semakin lincah dan fleksibel, dalam mengembangkan pembelajaran untuk menyiapkan lulusan yang tidak hanya terampil dan siap kerja, tetapi juga berpikir kritis, analitis, dan solutif. Kekuatan pendidikan vokasi yang terhubung dengan dunia usaha dan industri sudah semestinya dimanfaatkan untuk menghadirkan terobosan program dan pembelajaran yang relevan dan memenuhi tuntutan perkembangan zaman.
Dalam memenuhi pembelajaran Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) salah satu Unit Pelaksana Teknis (UPT) pada Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, melakukan kegiatan perencanaan pembelajaran dan perkuliahan semester ganjil Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia (PEPI) Tahun Akademik 2023/2024, bertempat di Grand Mulya Resort & Convention Bogor, Selasa (05/09) dan dibuka oleh Direktur PEPI, Muharfiza .
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) mengatakan dalam peningkatan pendidikan tinggi vokasi yang berkualitas dan relevan menjadi komitmen bersama dan harus terus diperkuat. Hal ini menjadikan politeknik tidak lagi sekadar pemasok kerja terampil bagi industri, tetapi juga mampu bersama-sama memecahkan masalah yang dihadapi dunia usaha dan industri sektor pertanian. Peran generasi muda untuk mendukung pembangunan pertanian sangat penting.
“Karena, untuk melanjutkan pembangunan di sektor pertanian dibutuhkan dukungan dari SDM pertanian yang maju, mandiri, dan modern. Tentunya itu bisa didapatkan dari bangku pendidikan vokasi,” kata Syahrul.
Senada dengan Menteri Pertanian, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengatakan bahwa guna mendukung pembangunan pertanian maju, mandiri dan modern, perlu dilakukan penyiapan, pencetakan SDM pertanian unggulan.
“Melalui pendidikan vokasi, Kementan melahirkan SDM yang kompetitif sebagai tenaga kerja pertanian andal dan unggul (job seeker) serta sebagai pengusaha pertanian milenial andal, kreatif, inovatif, profesional, serta mampu menyerap lapangan pekerjaan sektor pertanian sebanyak mungkin (job creator),” ujar Dedi.
Dedi juga mengungkapkan program Kementan juga mendukung merdeka belajar, khususnya terkait implementasi dengan 8 (delapan) indikator kinerja utama dan 8 (delapan) program kampus merdeka dalam pendidikan pertanian.
“Dengan demikian, sektor pertanian turut berkontribusi dalam menjamin ketersediaan sumberdaya manusia pertanian milenial yang memiliki kompetensi dan kualifikasi yang dapat diandalkan”, kata Dedi.
Dalam pembukaan persiapan pembelajaran Direktur PEPI , Muharfiza mengunggkapkan bahwa dalam mendukung penguatan kurikulum yang sesuai dengan tuntutan masyarakat dan perkembangan zaman. Ia berharap bahwa melalui acara ini, kurikulum program studi dapat lebih terarah dan berkualitas.
Muharfiza juga menekankan bahwa kegiatan perencanaan pembelajaran dan perkuliahan semester ganjil politeknik enjiniring pertanian indonesia (PEPI) tahun akademik 2023/2024 merupakan bagian dari langkah dalam evaluasi profil lulusan dan capaian pembelajaran lulusan dan capaian pembelajaran mata kuliah.
Pertemuan dihadiri oleh Biro Perencanaan Sekretariat Jenderal Kementerian Pertanian yang memaparkan Program Prioritas dan Program Strategis Kementerian Pertanian, mari kita ikut berkontribusi dalam pembangunan pertanian Indonesia.
Mengakhiri sambutan, diharapkan kegiatan ini dapat dijadikan respons terhadap perubahan sosial, budaya, ilmu pengetahuan, teknologi, dan dunia kerja yang kian cepat berkembang dalam era revolusi industri 4.0
465 total views