Kambing Peranakan Etawa (PE) telah menjadi salah satu ikon Desa Tanjung Sari kampung panjang Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. peranakan etawa ini banyak dikembangkan peternak. Satu ekornya untuk kualitas unggul bisa mencapai ratusan juta.
Ima Ratna Suminar Koordinator penyuluh pertanian Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Kecamatan Cikarang Utara Kabupaten Bekasi menyatakan bahwa kepala keluarga yang terdapat di desa tersebut diyakini bertenak kambing etawa. Disisi lain dalam bertenak kambing etawa cukup menjanjikan.
“Mengangapa dalam satu kampung tersebut memiliki kambing etawa dikarnakan warga tersebut melakukan arisan pengurus ternak dimana ketentuan jika satu kelompok memiliki lebih dari 10 ekor maka akan membagikan kambing peranakan etawanya ke kelompok lain yang belum memiliki kambing etawa”, Tegas Ima Ratna Suminar.
Dalam hal ini, sebaiknya dalam pembelian bibit ada baiknya membeli ke kelompok atau para peternak kambing yang sudah terpercaya, dan memiliki indukan atau anakan kambing yang berkualitas super.
Kambing etawa yang bagus untuk di jadikan induk pejantan adalah yang mempunyai postur punggung yang lurus, besar, kaki kokoh,bersih dari penyakit maupun cacat fisik, serta sudah berumur lebih dari 1,5 tahun.
“Dalam pemberian pakan ternak kambing terbagi menjadi dua yaitu pakan hijauan (berupa dedauan / rerumputan) dan pakan tambahan (berupa konsentrat), serta ada tambahan lainnya yaitu silase yang merupakan pakan fermentasi dari rumput”, Ujar Ima.
Disisi laian, pakan tambahan bernutrisi dengan mencampurkan konsentrat dan bekatul dengan perbandingan 3:1, mudahnya bekatul 50%, bungkil kelapa 25%, dan bugkil kacang kacangan 25%. Pakan di berkan sebanyak 2 kali yaitu pada pagi hari dan sore.
“Selain dijual, bertenak kambing etawa sangat menguntungkan dinatanya kotoranya menjadi pupuk untuk pemanfaatan Pekarangan Pangan Lestari (P2L). Untuk P2L sendiri dikoordinir oleh ibu-ibu rumah tangga yang memanfaatkan lahan sekitar sebagai kegiatan pekarangan sebagai sumber pangan secara berkelanjutan untuk meningkatkan ketersediaan, aksesibilitas, dan pemanfaatan, serta pendapatan”, Tegas Ima.
Banyak upaya yang telah dilakukan oleh pemerintah khususnya Kementerian Pertanian (Kementan) untuk memperkuat ketahanan pangan masyarakat dan menjamin stok pangan aman apalagi ditengah masa transisi pandemic Covid 19. Salah satunya Program Pekarangan Pangan Lestari atau biasa disebut P2L melalui Badan Ketahanan Pangan Kementan.
Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan bahwa tantangan yang dihadapi pertanian saat ini adalah mencukupi pangan bagi seluruh rakyat indonesia. “Kita harus memastikan ketersediaan pangan di seluruh tanah air, baik ketersediaan barang pangan maupun ketersediaan akses untuk mendapatkannya. Untuk itu, saya mengajak seluruh penyuluh dan petani untuk untuk tetap sehat di situasi pandemi covid-19. Dengan sehat kita bisa menjalankan tugas sebaik-baiknya,” ujar Mentan.
Sementara Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian Dedi Nursyamsi, mengingatkan bahwa sektor pertanian membutuhkan sosok penyuluh yang pintar, gesit dan cerdas karena problem pertanian makin kompleks. “Penyuluh itu sahabatnya petani. Penyuluh yang pintar akan mentransfer ilmu ke petani. Kalau petani pintar, berarti dia mampu meningkatkan produktivitasnya. Keberhasilan pertanian adalah meningkatkan produktivitas, yang bisa tercapai kalau penyuluhnya pintar,” kata Dedi Nursyamsi. Menurutnya, Kementerian Pertanian Republik Indonesia telah mengeluarkan aturan berupa surat edaran tentang strategi dalam pencegahan dan perlindungan dari Covid-19. “Antara lain berupa penyediaan pangan bagi 267 juta masyarakat Indonesia, percepatan tanam dan ekspor bagi komoditas strategis dalam mendukung keberlanjutan ekonomi, sosialisasi pencegahan berkembangnya virus corona bagi petugas lapangan dan petani, pembuatan dan pengembangan pasar tani di setiap provinsi dan optimalisasi pangan lokal dan pertanian masuk sekolah (PMS) serta pemanfaatan pekarangan lestari (P2L),” katanya.(*)
1,263 total views