Tunjukan kualitas diri, lham Budhi Prasetya mahasiswa Politeknik Enjiniring Pertanian Indonesia Kementerian Pertanian ikut bagian dalam Youth 20 (Y20) yang merupakan wadah konsultasi resmi bagi para pemuda dari seluruh negara anggota G20 untuk dapat saling berdialog.
Y20 mendorong para pemuda sebagai pemimpin masa depan untuk meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, untuk bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai konsensus.
Mahasiswa program studi Teknlogi Mekanisasi Pertanian ini akan memberikan inovasi yang di dapat dikampus PEPI guna mendukung proram pembangunan pertanian maju, mandiri, dan modern. Disisi lain mereka akan saling berdiskusi, berkonsultasi mengenai isu-isu multilateral, dan pada akhirnya mencapai solusi yang adil, kreatif, dan mewakili semua kalangan.
Hasil akhir akan disampaikan kepada para pemimpin negara yang menghadiri G20 dalam bentuk report atau buletin, sebagai bentuk komunikasi sikap dan usulan para pemuda mengenai masa depan kehidupan manusia. Perwakilan Indonesia pada pertemuan Y20 adalah Indonesia’s Youth Diplomacy (IYD).
Hal senada disampaikan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo bahwa Presidensi G20 Indonesia sebagai satu bagian dari komunitas global, perlu mendukung peran krusial dari sektor pertanian dalam menyediakan pangan dan gizi penting bagi semua orang. Serta menjamin pembangunan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan, tanpa membiarkan satu orang pun tertinggal di belakang.
Kementerian Pertanian memprogramkan keseimbangan jaminan pasokan pangan nasional dari sumber produksi pertanian dalam negeri, serta jaminan kelancaran perdagangan pangan dan pertanian lintas batas negara untuk menjamin kecukupan pangan bagi seluruh dunia.
“Terdapat tiga isu prioritas yang diusung oleh Kementan dalam Kelompok Kerja G20, yakni membangun sistem pangan dan pertanian yang tangguh dan berkelanjutan, mempromosikan perdagangan pangan yang terbuka, dapat diprediksi, dan transparan untuk menjamin ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi semua, serta mendorong kewirausahaan pertanian yang inovatif melalui pertanian digital untuk perbaikan penghidupan para petani di wilayah pedesaan,” kata Syahrul.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian, Dedi Nursyamsi menegaskan bahwa di era industri 4.0 saat ini, peran generasi milenial pun memiliki potensi besar untuk turut mengembangkan sektor pertanian Indonesia. Hal tersebut setidaknya dapat dilihat dari fakta bahwa mayoritas generasi milenial saat ini merupakan usia produktif prima, dan tumbuh seiring dengan perkembangan internet sehingga lebih mudah mengadopsi penggunaan internet dan teknologi.
Untuk itu, di tengah pertumbuhan dunia yang kian bergeser menuju digitalisasi, peran milenial menjadi sangat penting dalam membangun dan mendorong transformasi industri pertanian nasional.
Salah satu upaya transformasi sektor pertanian yaitu diwujudkan oleh Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan melalui inovasi dan teknologi yang menjadi kunci pembangunan pertanian di Indonesia.
“Kalian ini adalah pionir penentu kesejahteraan bangsa ini. Miskin atau tidak masyarakat ada di tangan kamu (mahasiswa),” ujar Dedi Nursyamsi.
Ia mengatakan, Kementerian Pertanian (Kementan) terus berusaha meningkatkan sumber daya manusia di bidang pertanian. Adapun Polbangtan/PEPI yang ada di beberapa daerah di Indonesia menjadi wujud dari upaya nyata sebagai penggerak kemajuan di masyarakat.
Wakil Direktur III Bidang Kemahasiswaan, Andy Saryoko menyambut baik kabar tersebut. Ia mengapresiasi capaian mahasiswa prodi Teknologi Mekanisasi Pertanian tersebut dan siap memberikan dukungan penuh bagi para mahasiswa yang ingin berprestasi diluar PEPI.
Dengan diselenggarakan Youth 20 (Y20) oleh Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian diharapkan pemuda telah berpartisipasi dalam konferensi yang diikuti oleh delegasi yang terdiri dari 5 (lima) pemuda negara anggota G20 dan pengamat dari negara lain maupun organisasi internasional.
“diharapkan generasi milenial dapat meningkatkan kesadaran terhadap permasalahan global, untuk bertukar ide, berargumen, bernegosiasi, hingga mencapai consensus”ujar Andy. (*)
245 total views