Kementerian Pertanian melalui Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Pertanian (BPPSDMP) akan mengadakan “Pelatihan Sejuta Petani” pada tanggal 28 Juli 2021 sampai 1 Agustus.2021 secara online dan offline. Dengan pelatihan tersebut, diharapkan akan meningkatkan kompetensi kepada pelaku pertanian khususnya penyuluh dan petani.
Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo mengatakan, kuantitas SDM berkualitas menjadi target yang harus dipenuhi agar pertanian semakin berdaya saing. “Selain SDM pertanian berkualitas, jumlah mereka juga harus diperbanyak. Tujuannya untuk akselerasi pencapaian target berbasis standardisasi tinggi. Dengan begitu, kuota ekspor pertanian Indonesia akan terus naik,” jelasnya.
Guna mensukseskan kegiatan tersebut, melalui “Bertani On Cloud” edisi khusus, BPPSDMP melakukan sosialisasi kepada penyuluh dan petani untuk mengikuti pelatihan. Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi dalam sosialisasi tersebut mengatakan akan terus menggenjot pelatihan pertanian meskipun masa pandemi ini di seluruh pelosok tanah air melalui Online. (15/7/2021)
Dalam arahannya, Dedi menceritakan keberhasilan Indonesia tahun 1970an dari negara pengimpor beras menjadi swasembada. Hal tersebut menurutnya adanya gerakan BIMAS, dimana penyuluh sebagai guru tani mampu melakukan penyuluhan secara besar-besaran kepada petani melalui program Panca Usaha Tani.
“Dengan penyuluhan secara besar-besaran tersebut, membuat produktivitas meningkat. Dan pucaknya, tahun 1984 Indonesia mendapat predikat swasembada padi dari FAO”, ujar Dedi Nursyamsi. Dirinya menambahkan, penyuluhan secara masif juga dilakukan melalui kegiatan Kelonpencapir (Kelompok Pendengar dan Pemirsa) yang disiarkan di TV dan radio.
Dedi Nursyamsi mengungkapkan, jika pertanian Indonesia ingin bangkit, maka penyuluhan, pelatihan dan pendidikan harus digenjot maksimal. “Saat ini kita punya AOR, punya ruang virtual, Kostratani bahkan perangkat Android. Fasilitas sekarang lebih canggih daripada sebelumnya. Karena itu, kita harus meningkatkan kemampuan IT bagi petani dan penyuluh”, tegasnya.
Pelatihan satu juta petani dan penyuluh menurut Dedi Nursyamsi merupakan symbol, dimana Kementan akan melakukan pelatihan secara masif di seluruh tanah Air. “Tujuan mampu meningkatkan produktivitas pertanian. Sebab, peningkatan produktivitas bukan hanya karena teknologi terbaru, benih bagus saja tetapi juga peningkatan kapasitas dan keterampilan insan pertaniannya yaitu penyuluh dan petani”, ungkapnya.
Kepala Pusat Pelatihan Pertanian (Kapuslatan), Leli Nusyati mengajak kepada petani dan penyuluh untuk mengikuti pelatihan dan mulai mendaftar. Dalam pelatihan nanti, menurutnya petani dan penyuluh akan pendapatkan pengetahuan mulai dari yang mendasar yaitu pengelolaan kesuburan tanah. “Sebab, peningkatan produktivitas dimulai dengan mengelola kesuburan tanah yang ada di sekitar kita sehingga bisa berkelanjutan”, tambahnya.
“Petani dan penyuluh bisa melakukan pelatihan di BPP masing-masing, dengan mengikuti protokol kesehatan. Agar pelatihan ini tidak mengganggu jadwal dan berkrumun, pelatihan dilakukan 3 gelombang. Posluhdes, Saung Tani, bahkan P4S diharapkan bisa menjadi tempat latihan bersama Penyuluh dan petani. Pelatihan ini diharapkan dapat ikuti 1.5 juta petani dan penyuluh,” katanya.
Sementara itu, Kepala Pusat Data dan Informasi Pertanian (Kapusdatin) Kementan, Roby Darmawan mengajak petani dan penyuluh untuk segera mendaftar melalui aplikasi yang telah disediakan. Bagi penyuluh pertanian pendaftaran melalui latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/ penyuluh, sedangkan petani yang ingin mnedaftar melalui latihanonline.pertanian.go.id/registrasi/petani.”Pendaftaran pelatihan menggunakan NIK yang sudah terdaftar di aplikasi SIMLUHTAN”, tambhanya.
1,024 total views