Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, mengajak seluruh mahasiswa Perguruan Tinggi Vokasi Pertanian, Politeknik Enjenering Pertanian Indonesia (PEPI), untuk menjadi penerus pembangunan pertanian Indonesia.
Menurutnya dengan begitu, lulusan mampu menjawab kebutuhan industri dan siap menjadi bagian dari industri pertanian.
“Kaum millennial umumnya cerdas, semangat, inovatif, pantang menyerah sampai dengan sukses. Untuk mencapai itu semua pendidikan vokasi perlu terhubung dengan industri-industri,” tutur Dedi.
Pada tahun ini, Kementan kembali membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) untuk Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI).
Pendidikan Vokasi sendiri diluncurkan Kementan sebagai upaya melahirkan kembali tenaga terampil di bidang pertanian yang punya semangat wirausaha. Transformasi dan Revitalisasi Pendidikan Vokasi Pertanian, terutama kurikulum yang berbasis pada dunia usaha dan dunia industri.
Menurutnya, pendidikan tinggi vokasi memiliki peran strategis dan berada di garda terdepan untuk penanganan usia angkatan kerja dan mendidik mereka menjadi tenaga-tenaga terampil, profesional dan memiliki daya kompetitif tinggi yang akan meningkatkan daya saing bangsa.
PEPI merupakan politeknik enjiniring pertanian pertama di Indonesia. Didirikannya lembaga pendidikan itu untuk menghasilkan tenaga-tenaga terampil di bidang pengembangan teknologi mesin pertanian.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, proses seleksi akan menyesuaikan dengan adaptasi kebiasaan baru mengingat pandemic COVID-19 belum berakhir. Ia berharap, agar pihaknya bisa mencetak SDM pertanian unggulan yang mampu menjadi qualified job creators dan qualified job seekers dalam bidang pertanian.
Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) PEPI merupakan salah satu upaya Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) untuk menambah minat generasi muda menekuni sektor pertanian, sehingga melahirkan SDM pertanian yang mandiri, profesional, dan berdaya saing.
Seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Dedi Nursyamsi pada awal Januari 2021 lalu bahwa proses seleksi PMB PEPI tetap dilakukan secara online meskipun dalam situasi pandemi Covid-19 karena ini merupakan agenda wajib setiap tahun.
Terdapat empat kategori dalam jalur undangan ini, antara lain (1) undangan untuk siswa berprestasi dari SMKPP UPT Kementan dan SMKPP Binaan Kementan yang terakreditasi, (2) undangan untuk anak petani yang orangtuanya berprestasi, serta (3) undangan untuk keluarga prasejahtera dan 3T (terdepan, terluar dan tertinggal). Sementara itu, jalur tugas belajar diperuntukan bagi Pegawai Negeri Sipil (PNS) pertanian (pusat/daerah).
Sesuai arahan Mentan SYL, proses seleksi PMB ini dilakukan sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan.
“Kepada seluruh panitia pusat dan daerah untuk melaksanakan seleksi PMB sesuai prosedur yang sudah ditetapkan, bertindak secara transparan dan terbuka,” tegas Dedi.
Jadwal pendaftaran PMB untuk jalur kerja sama dan tugas belajar akan dilakukan secara bertahap mulai bulan Februari 2021 akan dibuka Jalur Undangan. Pendaftaran dilakukan secara online di website pmb.pepi.ac.id.
“Sebagai bentuk dukungan terhadap kebijakan social distancing dan physical distancing, semua proses pendaftaran PMB dilakukan secara online, tidak perlu datang ke kampus Politeknik Kementan. Cukup daftar dari rumah, lengkapi data diri dan berkas yang diminta kemudian di-upload ke sistem penerimaan mahasiswa baru,” imbuh Kepala Pusat Pendidikan Pertanian Idha Widi Arsanti. (*)
983 total views