Ambil Bagian dalam G20, Politeknik Enjiniring Kementan Pamerkan SIPEPI

 

JAKARTA – Kementerian Pertanian (Kementan) menyambut baik percepatan teknologi yang ditandai dengan peningkatan konektivitas, interaksi dan inovasi antara manusia, mesin serta sumber daya lainya yang terintregasi secara bersama.

Salah satu bentuk inovasi teknologi yang dihasilkan oleh Kementan melalui Politeknik Enjinering Pertanian Indonesia (PEPI) adalah Smart Irrigation PEPI atau disebebut SiPEPI. SIPEPI merupakan teknologi water system control tanaman padi hasil modifikasi karya dosen serta mahasiswa PEPI.

Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo, menilai PEPI hadir sebagai pendidikan vokasi yang mampu menjawab tantangan di era industry 4.0 agar mahasiswa memiliki kemampuan akademik dan keterampilan terapan yang baik serta budidaya perilaku pertanian akan terbangun dalam kehidupan mereka.

“Kita butuh 2,5 juta anak-anak milenial untuk menggerakan pertanian. Sumber daya alam pertanian sudah tersedia banyak, untuk itu yang kita butuhkan sekarang adalah SDM yang lebih kuat dengan terapan science, riset dan teknologi agar lebih efektif dan berkualitas dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri maupun luar negeri,” ujar Mentan SYL.

Mentan menambahkan SDM pertanian saat ini harus bersahabat dengan penggunaan teknologi yang lebih canggih.

“Dengan penerapan IoT, Robot Construction, Artificial Intelligence untuk pengembangan AWR dan otomatisasi mekanisasi pertanian, pekerjaan bisa lebih mudah dilakukan dan menghemat waktu. SDM pertanian saat ini juga harus terus melakukan Inovasi dibarengi dengan riset yang kuat sehingga dapat mengikuti perubahan pasar yang terus berubah dari waktu ke waktu. Contohnya penerapan smart farming,” tambahnya.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi, menjelaskan pendirian PEPI adalah menyelenggarakan Tridharma perguruan tinggi, mengembangkan kelembagaan dan program studi bidang engineering pertanian. 

“Juga meningkatkan mutu dan kompetensi sumberdaya pendidikan sesuai perkembangan IPTEK di bidang engineering pertanian, menjalin kemitraan dan jejaring kerja sama pendidikan nasional dan internasional, mengoptimalkan sistem manajemen administrasi pendidikan, juga menyelenggarakan nilai kejuangan sehingga terbentuk sikap pembiasaan untuk beribadah, berakhlak mulia, berintegritas, belajar terus menerus, berkarya, bermanfaat, dan professional,” ungkap Dedi.

Sebagai bentuk apresiasi serta publikasi inovasi, Kementan memamerkan SIPEPI dalam ajang Side event Sherpa Meeting G20.

Dalam acara yang kunjungi delegasi dari beberapa negara di gedung PIDI Jakarta Barat, Direktur PEPI Muharfiza, mengungkapkan turut andilnya PEPI dalam pameran ini bertujuan untuk mengakselerasi laju informasi dan penyebaran inovasi teknologi enjiniring. 

“Karena Visi PEPI kedepannya adalah menjadi Politeknik Enjiniring Pertanian bertaraf internasional harapannya dapat menciptakan inovasi inovasi baru yang mampu menjawab kebutuhan industri khususnya dibidang enjiniring pertanian sekaligus memperkenalkan PEPI di skala internasional,” ujar Muharfiza.

Harry Hartono, mahasiswa PEPI yang turut andil dalam penelitian Smart Irrigation PEPI, mengungkapkan konsep modifikasi alat ini dimaksudkan untuk membuat sistem irigasi basah kering otomatis. 

Tujuannya utamanya yakni alat ini dirancang agar hemat penggunaan air dan memaksimalkan pertumbuhan tanaman padi. 

“Mekanisme kerja alat ini dimana alat tiang multi sensor yang menggunakan panel surya mendeteksi ketinggian air, saat ketinggian air sudah menurun dan mencapai batas kering (butuh air), secara otomatis alat tersebut mengirimkan sinyal ke kotak master, yang kemudian meneruskan ke relay agar pompa air menyala, dan kemudian secara otomatis air mengalir ke lahan,” tambahnya. 

 

Tentunya inovasi ini merupakan penciptaan model bisnis baru secara digital untuk mencapai efisiensi yang lebih tinggi dan kualitas produk yang lebih baik.

*RILIS BPPSDMP – 9 DESEMBER 2021*

*1603/HUMAS

 

 480 total views

Translate »
Accessibility
Open chat
Perlu Bantuan?
Selamat Datang di website PEPI.
Ada yang bisa Kami Bantu?